Penerapan Pencahayaan Matahari yang Mempengaruhi Kenyamanan Bangunan Tinggi
DOI:
https://doi.org/10.63893/jetcom.v2i2.95Kata Kunci:
Bangunan, comfort , pencahayaanAbstrak
Bangunan menghasilkan 40% dari emisi gas rumah kaca global dan menggunakan 33% dari sumber alami termasuk sumber-sumber non-terbarukan. Sehingga bangunan memiliki potensi besar dalam mengurangi itu. Dianjurkan untuk mencegah 20 C suhu meningkat dan mengurangi emisi CO2 sebesar 70% pada tahun 2030. Untuk mendukung ini, penggunaan energi terbarukan harus lebih ditingkatkan sebagai pengganti sumber energi non-terbarukan. Optimasi dalam hal ini adalah upaya untuk memenuhi kebutuhan energi untuk kenyamanan yang lebih baik di ruang dengan memanfaatkan energi matahari. Secara global, matahari menyediakan 10.000 kali energi manusia, energi ini dapat digunakan secara bebas dan tidak terbatas. cerita multi bangunan dipilih dengan pertimbangan ruang terbatas tanah di masa depan. Langkah awal adalah untuk menganalisis orientasi bangunan dipelajari (gedung kelas universitas di Jakarta Timur) di samping orbit matahari di lokasi terkait. Langkah selanjutnya adalah menghitung lebar kemungkinan daerah untuk panel surya untuk ditempatkan. pemanfaatan energi surya dilakukan oleh Usulan instalasi panel surya. Usulan instalasi panel surya dilakukan dengan menganalisis posisi yang optimal sebagian besar panel terhadap posisi matahari dengan panas maksimal tapi masih mempertimbangkan penampilan estetika bangunan. Pemasangan panel ini dapat mengurangi penggunaan listrik energi dari sumber terbarukan.
Kata kunci: bangunan, comfort , pencahayaan,
Referensi
S. Juddah, “ROSTER BETON SEBAGAI ELEMEN ESTETIKA (STUDI KASUS: MASJID AGUNG SULTAN ALAUDDIN UIN ALAUDDIN MAKASSAR),” Teknosains: Media Informasi Sains dan Teknologi, vol. 16, no. 3, pp. 370–381, 2022.
I. Idrus, R. Rahim, B. Hamzah, R. Mulyadi, and N. Jamala, “Evaluasi Pencahayaan Alami Ruang Kelas di Areal Pesisir Pantai Sulawesi Selatan,” Linears, vol. 2, pp. 73–78, 2019.
F. Faradila, M. I. R. Winandari, and S. Tundono, “INSPIRASI ARSITEKTUR LOKAL TERHADAP BANGUNAN BUDAYA, KASUS DI CINA, NORWEGIA, DAN FINLANDIA UNTUK BANDUNG,” Mintakat: Jurnal Arsitektur, vol. 22, no. 1, pp. 43–52, 2021.
A. Martin, “Audit Energi Sistem Tata Cahaya dan Tata Udara pada Basement dan Lantai 1 Toko Buku Pekanbaru,” JTM-ITI (Jurnal Teknik Mesin ITI), vol. 6, no. 2, pp. 98–108, 2022.
I. Idrus, R. Rahim, B. Hamzah, R. Mulyadi, and N. Jamala, “Evaluasi Pencahayaan Alami Ruang Kelas di Areal Pesisir Pantai Sulawesi Selatan,” Jurnal Linears, vol. 2, no. 2, pp. 73–78, Feb. 2020, doi: 10.26618/j-linears.v2i2.3125.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 Bambang Perkasa Alam, Indah Yuliasari, Arief Nugroho Wibowo

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
<p><a href="http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0/" rel="license"><img style="border-width: 0;" src="https://i.creativecommons.org/l/by-nc-sa/4.0/88x31.png" alt="Creative Commons License" /></a><br /><strong>Journal of Engineering, Technology and Computing (JETCom)</strong> This work is licensed under a <a href="http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0/" rel="license">Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License</a>.</p>